Perlunya Lahan Drop Off yang Lebih Luas di Stasiun Tugu Yogyakarta
Perlunya
Lahan Drop Off yang Lebih Luas di
Stasiun Tugu Yogyakarta
Oleh : Istnaini ‘Ainur
Rohmah
Minggu
(24/09/2017) tepatnya malam hari Stasiun Tugu Yogyakarta masih ramai dipadati
orang-orang berlalu lalang untuk masuk ataupun keluar dari stasiun. Ada yang
sedang menunggu jemputan maupun orang yang di drof off oleh kendaraan yang membawanya. Dan juga para keamanan yang bertugas untuk
mengatur kendaraan supaya tertib dan tidak saling berebut tempat. Tempat drof
off yang berada di depan pintu masuk dan keluar stasiun berukuran sempit dan
tempat tersebut merupakan tempat berhentinya bus, mobil maupun motor, serta
banyak juga pejalan kaki yang melewati lahan yang seharusnya menjadi tempat
drof off tersebut, sehingga menyebabkan kepadatan dan kerumitan kendaran saat
sedang putar balik.
Keramaian
dan kerumitan tersebut tidak sedikit memicu emosi orang-orang, terdengar bunyi
klakson dimana mana dan juga pada saat itu seorang kemanan yang mengatur
kendaraan memarahi seorang pengemudi ojek online yang berada di tempat yang
sedikit menghalangi mobil untuk lewat. Dengan nada kesal sedikit berteriak
seorang kemananan stasiun berkata :
“woi
mas mas minggir, sampean iku ngedangi dalan minggir sana lho “ ( woi mas
minggir, kamu itu mengahadangi jalan, minggir sana lho ).
Dalam
hal ini stasiun Tugu sebagai stasiun utama yang ada di Yogyakarta seharusnya
memiliki lahan yang lebih luas agar pengunjung lebih nyaman dan tidak terjadi
ke hectic an yang sudah terjadi. Kerumitan drof off tersebut selain disebabkan
oleh banyaknya kendaraan yang datang pergi juga disebabkan karena, adanya
perluasan jalan untuk pejalan kaki sehingga, disamping jalan terdapat
material-material bangunan yang berserakan dan saat tersebut penulis melihat
sebuah bongkahan batu besar yang hampir sampai di tengah jalan.
Menurut
penjaga rel kereta yang berada di dekat stasiun Tugu Yogyakarta, material
tersebut digunakan untuk perluasan pejalan kaki dan di seberang penjaga rel
tugu untuk pembuatan taman. (IAR)
Komentar
Posting Komentar